Foto  World Costume Festival (WCF) 2013
Juara I Costume Festival World Costume Festival (WCF) 2013
SEKARLATI DWI HASTUTI

SEKARLATI DWI HASTUTI atau sering dipanggil SEKARLATI berasal dari Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta menjuarai kejuaraan tingkat Internasional dalam bidang Minat Khusus yaitu Juara I Costume Festival World Costume Festival (WCF) 2013 yang di ikuti 30 peserta dari 11 perguruan tinggi yang terdiri dari 11 negara. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Organization of International Scenographers Theater Architects and Technicians (OISTAT) bertempat di Vigan City, Ilocos Sur, Filipina pada tanggal 30 Nov 2013 s/d 30 Nov 2013 WCF merupakan ajang festival busana dunia yang konsep penilaiannya menggabungkan antara eksibisi atau pameran kostum selama 3 hari dan dilanjutkan dengan street dance presentation di seputaran jalan Vigan City, kota cagar budaya yang dilindungi UNESCO. Pada street carnival penilaian dititikberatkan pada performance, musik, fungsional kostum, artistik, serta kesesuaian konsep. Tim karnaval UNY berjumlah 21 orang dengan Afif Ghurub Bestari, dosen Pendidikan Teknik Busana UNY, sebagai konseptor dan desainer. Mereka menampilkan kostum karnaval yang mencirikan busana etnik dari beberapa daerah di Indonesia mulai Batak, Dayak, Jawa, Bali, hingga Papua dengan mengusung tema “Colourful Indonesia.” “Kostum yang kami buat tidak hanya sekedar indah dan atraktif untuk sebuah acara karnaval, namun tujuan utama kami adalah untuk mengangkat dan memperkenalkan kepada dunia tentang ciri khas dan potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia,” ungkap Afif. “Dalam mengkreasi busana untuk kompetisi ini, kami menggunakan kain-kain tradisionalyang beradal dari daerah-daerah di Indonesia seperti ulos, batik, dan lurik yang tentunya dengan sentuhan konsep karnaval, yakni glamour dan grande,” jelas Afif lebih lanjut. Kemenangan tim Indonesia ini karena kematangan konsep dan indahnya penyatuan budaya Indonesia yang diangkat lewat kostum yang diciptakannya. Kesatuan antara desain kostum kain, gerak tari, bahkan flora khas daerah-daerah yang ada di Indonesia bersinergi dengan sangat apik dalam kostum karnaval ini. “Sesuai dengan tema yang kami bawa, sepanjang karnaval, kami tidak hanya memamerkan kostum yang kami buat namun kami juga menari sesuai dengan kostum dan suku yang diangkat sehingga sambutan dari penonton yang memadati sepanjang jalan sangat luar biasa. Sebuah momen yang sangat istimewa bagi kami sebagai sebuah tim,” lanjut Afif. Tim Karnaval FT UNY ini tidak hanya terdiri dari Jurusan Pendidikan Teknik Busana, namun juga melibatkan beberapa mahasiswa dari program studi lain yang ada di FT UNY seperti Boga dan juga Elektro. “Keterampilan-keterampilan lain di luar ketatabusanaan sangat dibutuhkan untuk memperkokoh tim karnaval kami. Sebagai contoh, Nur Amin dari Elektro menambahkan efek cahaya pada kostum kami supaya meningkatkan kesan glamour serta mengkreasikan backsound yang terinspirasi dari musik etnis Jawa Tengah, Lesung Jumengglung, guna menambah ‘emosi’ saat karnaval,” ceritanya. Dengan kekayaan budaya bangsa yang berhasil diangkat dan dipresentasikan dengan sangat menawan, dewan juri yang berasal dari Amerika, Denmark, dan Rumania mewakili Organization of International Scenographers Theater Architects and Technicians (OISTAT) sebagai penyelenggara membulatkan suara untuk memberikan trofi tertinggi kepada perwakilan Indonesia.... Lihat Selengkapnya >>