Foto Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Instinct USU Sumatera Utara 2016
Juara Harapan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Instinct USU Sumatera Utara 2016
IMAM FAUZI

IMAM FAUZI atau sering dipanggil IMAM berasal dari Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta menjuarai kejuaraan tingkat Nasional dalam bidang Penalaran yaitu Juara Harapan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Instinct USU Sumatera Utara 2016 yang di ikuti peserta dari perguruan tinggi yang terdiri dari negara. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara bertempat di Sumatera Utara pada tanggal 12 Okt 2016 s/d 15 Okt 2016 Pada era global saat ini, peran sains dan teknologi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan indonesia maju dan mandiri. Hal ini berkenaan dengan bagaimana sains dan teknologi dapat diterapkan di kehidupan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam rangka menuntaskan berbagai permasalahan di lingkungan masyarakat Indonesia ini. Adanya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan sains dan teknolgi dalam bentuk sesuatu yang tepat guna dan dapat di aplikasikan secara baik di masyarakat yang saat ini dibutuhkan. Maka dari itu dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional 2016 yang diselengarakan oleh Ikatan Mahasiswa Fisika (IMF) Universitas Sumatera Utara (USU) dengan tema “Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Indonesia Maju dan Mandiri” guna menumbuhkan daya inovasi dan kreativitas mahasiwa Indonesia untuk berperan serta berkontribusi khususnya dalam hal pengembangan sains dan teknologi melalui karya tulis ilmiah. Delegasi Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian UNY dengan ketua Imam Fauzi (Pendidikan IPS 2014) yang beranggotakan Ageng Widi Atmoko (Pendidikan Teknik Elektro 2014) dan Rini Winarti (Pendidikan Biologi 2014) dengan dosen pembimbing Dr. Das Salirawati, M.Si., berhasil memperoleh peringkat 4 terbaik yakni Juara harapan 1 dari 15 besar tim delegasi dari seluruh Universitas dan Institut di Indonesia yang mengikuti seperti Universitas Negeri Padang, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Riau, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia, Universitas Jambi, Universitas Pertamina, dan Universitas Padjadjaran. Tim Imam Fauzi menggagas ide tentang tema kesehatan yang berjudul Permodelan Kursi Pencegah Kyphosis Spine. Sampai detik ini kebutuhan akan kesehatan masih sangat penting. Kesehatan pada dasarnya tidak dimiliki oleh setiap orang, namun demikian banyak manusia dalam menghabiskan aktifitas hidupnya tidak mau peduli dengan nilai sebuah kesehatan, kesehatan merupakan sebuah nilai harga yang fantastis tinggi, bisa dibilang tidak ada nilai ukur bandingannya dengan harga apapun. Ada beragam penyakit seperti halnya penyakit tulang bungkuk Kyphosis Spine yang dapat mengakibatkan nyeri luar biasa pada punggung serta sering mengalami kelelahan pada otot dan kaku pada bagian belakang punggung. Apabila penyakit Kyphosis Spine atau tulang bungkuk ini sudah ke dalam fase yang parah maka bisa mengakibatkan penyakit lain seperti dapat mempengaruhi organ paru-paru, syaraf, dan organ lainnya oleh karnanya tim ini memberikan solusi pencegahan untuk penyakit Kyphosis Spine yakni kelainan pada bentuk tulang belakang manusia yang melengkung 40-45 derajat ke belakang dengan menciptakan permodelan kursi pencegah Kyphosis Spine. Persaingan ketat diakui oleh tim ini terjadi pada saat penilaian presentasi karna mencangkup seluruh 15 tim terbaik yang telah terpilih dari berbagai proposal yang masuk. Peringkat pertama diraih oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember, peringkat kedua Universitas Gajah Mada, peringkat ketiga Universitas Sumatera Utara, Juara harapan 1 Universitas Negeri Yogyakarta, dan Juara harapan 2 diraih oleh Institut Teknologi Bandung. Pada kesempatan ini secara tidak langsung tim berhasil membuktikan satu hal penting bahwasanya sebuah ilmu pengetahuan tidak harus terkungkung dalam satu keilmuan saja, namun dapat multidisipliner ilmu. Menurut ketua tim dari Prodi IPS yang telah menggagas ide dan membuat karya ilmiah tentang kesehatan hal seperti multidisipliner ilmu ini sangat bagus karna membantu keseimbangan diantara ilmu-ilmu pengetahuan yang ada. (Imam Fauzi) ... Lihat Selengkapnya >>